Selasa, 30 Juli 2013

Kelas XII

Hallo! Disini gue mau cerita tentang kelas XII. Kelas paling tua selama SMA dimana lo bisa malakin junior lo hahaha *dijitak Kak Seto*. Enggak enggak, gue cuma bercanda. Kelas XII itu.. jadi contoh junior, kudu banyak belajar karena akan mengahadapi ujian praktikum, ujian sekolah, ujian nasional dan tes masuk PTN.

Gue sendiri selama beberapa minggu ini jadi anak kelas XII rasanya masih kayak duduk dikelas sebelumnya. Bedanya sekarang udah sedikit serius belajar, misalnya ada PR ya dikerjain hari itu juga, nggak kayak jaman kelas X ataupun XI yang kalau ada PR dikerjain H-1 atau bahkan H-beberapa jam sebelum pelajaran tersebut berlangsung. Kelas XII harus udah mikir "gue besok mau ngelanjutin kuliah dimana? Jurusan apa?", jujur aja sih, kalimat itu yang selalu menghantui gue dan yang bikin gue 'stress'.

Di Kelas XII lo bakal nemuin temen-temen lo yang udah metamorfosis jadi lebih rajin. Rajin belajar tiap jam kosong atau istirahat, rajin ngerjain PR ataupun Tugas, rajin ke masjid buat sholat Dhuha, udah pada cerita ataupun mikir PTN yang bakal jadi tujuan, lebih rajin berangkat les, pokoknya di Kelas XII bakalan beda. Kalau lo nggak segera jadi 'power ranger' lo bakal jadi semut dimana yang lainnya udah jadi cheetah. Ketinggalan. *ngomong ke diri sendiri*

Tapi disisi lain lo musti buat kenang-kenangan sebanyak mungkin sama temen-temen, soalnya Kelas XII itu super pendek. Katanya sih gitu.

Intinya.. Kelas XII itu.. HARUS SEMANGAT!! 

Kamis, 09 Mei 2013

Untukmu, kalian.

Untukmu, aku terlalu melangkah jauh darimu.
Hingga pada akhirnya waktu menyadarkanku bahwa aku salah melangkah.
Hingga aku takut untuk kembali padamu.
Aku takut kau akan mencampakkanku.
Aku takut kau akan membiarkanku sendiri.
Menjadi daging bertulang yang tak tahu harus dengan siapa lagi ia akan mengarungi laut kehidupan.
Untukmu, maafkanlah diriku.
Untukmu, kalian.

Aku.

Aku menangkap ekor matamu


Kita satu. Bersama, untuk beberapa hari ini.
Aku sering menangkap ekor matamu yang terlihat menatap diriku, hingga kau membuang mukamu lalu menunduk.
Suatu hari, aku duduk di kursi yang ada di barisan depanmu; dan aku menangkap ekor matamu lagi.
Kau selalu membuatku tersenyum karena tingkahmu, perkataanmu, dan lelucon yang bahkan tanpa sadar kau katakan.
Malam itu, aku berkata jika aku menginginkan secangkir kopi lagi, lalu kau mengakatan 'kalau kamu minum kopi, kamu nggak bakal bisa tidur'. Seketika itu aku menjawab 'kata siapa? Enggak juga, relatif. Kalau emang dasarnya ngantuk mau minum kopi pun bisa tidur'
Lalu kau diam.
Entah apa karena kau berfikir akan kata-kataku tadi ataukah karena kau kalah telak.

Gonna miss you..

Kopi.

Apa yang kau suka?


Kita; kau dan aku bertemu. Minum di lokasi yang sama.
Aku, penyuka kopi. Dan kau.. Entah apa yang kau suka. Teh? Air mineral? Ataukah kopi yang sama denganku.
Seandainya waktu bisa diperlambat, seandainya waktu bisa diulang, seandainya aku dan kau sudah kenal sebelumnya; mungkin aku sudah tahu minuman apa yang kau suka.
Sekarang, aku disini dan kau entah dimana. Aku hanya dapat berharap, semoga waktu berpihak kepada perempuan penyuka kopi untuk kembali mempertemukannya dengan seorang laki-laki yang entah minuman apa yang dia suka.

Kopi.

Senin, 22 April 2013

Lost


For me, this semester is so difficult. Cause why? I lost one my mood booster, my superhero.. My daddy. I just can think, God have the best plan for me, for my family. I believe it. He never give hard temptation if his people can't leave that, and I never to yield to temptation. God with me, with my heart, with my soul. Always.
So, what I do? I do what I want. But, I feel not better. Feel down. At my mid semester fourth some months ago, I can't concentration. Some books that I read, I can't remember. An exact scienes like mathematics, physics, and chemistry.. I can't do the best answer like mid semester three. Again, I lost my concentration.
For my mommy and my superhero dad.. I'm sorry.. I can't do the best at this exam. Really sorry.

Rabu, 20 Februari 2013

Awal sebuah pertemuan


Untukmu, 17 Januari.
Hari ini kita bertemu, aku dan kamu. Bukan pertemuan dua insan semata, tetapi merupakan penekanan akan sebuah perkenalan. Untuk pertama kalinya aku melihatmu setelah beberapa tahun aku hanya tahu siapa dirimu melalui dunia yang berbeda. Lucu. Aku mengatakan lucu ketika aku dan kamu memiliki dunia yang sangat sempit. Dimana kita banyak mengenal orang-orang yang sama.
Aku dan kamu, kurasa kita hanya sebatas tahu siapa aku dan siapa kamu. Atau secara langsung, sebuah pertemanan.

Kupu-kupu untukku

Dia menari. Dia menggelitik. Dia membuat perutku selalu terguncang karena tawa, bahkan hingga sakit. Ah dia. Lagi lagi dan lagi lagi dia. Siapa dia? Untuk apa dia datang? Apakah dia datang untuk kebahagiaan? Kuharap, tapi entah. Dia. Kupu-kupu kebahagiaan