Selasa, 15 Januari 2013
Untuk semester tiga..
Kau menuliskan cerita pada setiap lembar kisahku disini, disekolah ini. Kau mengajarkan diriku untuk terus belajar, membuat segalanya menjadi lebih baik. Kau mengajarkanku untuk terus berusaha tanpa kata mengeluh. Kau membuatku untuk terus bersyukur atas segala hal yang ku raih. Kau menyadarkanku untuk membuat malaikat-malaikat tak bersayap tersenyum bangga padaku. Kau mengajarkanku untuk terus beribadah dan berdoa. Kau membuat aku mengenal mereka yang sebelumnmya belum aku kenal; teman sekelasku. Kau memaksa penghuni kelas untuk selalu kompak akan kerjasama, kekeluargaan, dan segala hal yang menyenangkan. Kau membuat diriku dan teman-temanku lebih dekat, lebih dekat, dan lebih dekat. Kau juga membuat diriku dan teman-temanku selalu berfikir dengan sebuah senyuman manis untuk setiap guru yang mengajar.
UTS semester tiga |
UAS semester tiga |
Untuk semester tiga, ku ucapkan terima kasih banyak untukmu. Terima kasih atas warna yang kau berikan untukku. Terima kasih karna kau telah menjadikan diriku lebih baik. Sekali lagi, terima kasih untuk segalanya.
18.
Terduduk dalam bayangan masa lalu. Aku ingin keluar dari zona itu. Zona yang membuat seluruh syarafku tak ingin lepas dari kenangan. Aku ingin bebas. Aku ingin terbang. Terbang dengan dengan angan-angan yang terbentang luas. Aku ingin lompat. Aku ingin menggapai. Aku ingin lupakanmu.
Kehilangan adalah tanda kita akan segera menemukan.
Bertemu dengan hal baru yang belum pernah kita temukan. Belum pernah kita rasakan. Dan belum pernah kita lihat.
Aku merindukan sosoknya dalam hidupku. Aku merindukan senyumannya. Aku merindukan tawanya. Aku merindukan segala hal tentangnya.
Tapi mungkin tidak dengan dia. Karna dia tak pernah melihatku tersenyum. Tak pernahi melihatku tertawa. Tak pernah melihatku ada.
Dia ada untuk hidupku. Tetapi aku tak lagi ada dalam hidupnya.
Dia bagaikan cahaya bulan yang menyinari gelapnya malam. Dia bagaikan matahari yang menyinari dunia. Dia bagaikan bintang yang memberi hiasan dilangit. Dan dia adalah cahaya dengan sejuta harapan yang menghiasi hidupku.
Aku merindukan perhatian yang dia berikan padaku seperti dulu. Tidak seperti sekarang, perhatian itu pergi entah kemana.
Aku merindukan suaranya, walau aku tak pernah mendengar suaranya.
Aku merindukan senyumnya yang manis, walau aku tak pernah melihat senyumnya secara dekat.
Aku merindukan tawanya yang khas, walau aku tak pernah tertawa bersamanya.
Aku merindukan hangatnya kasih sayang yang dia berikan, walau aku tak akan pernah mendapatkannya.Walau aku tak akan pernah memilikinya. Walau aku tak akan pernah merasakan kasih sayang darinya.
Untuknya, yang membuatku bahagia dalam jarak satu meter..
With love,
Linda
Aku merindukan sosoknya dalam hidupku. Aku merindukan senyumannya. Aku merindukan tawanya. Aku merindukan segala hal tentangnya.
Tapi mungkin tidak dengan dia. Karna dia tak pernah melihatku tersenyum. Tak pernahi melihatku tertawa. Tak pernah melihatku ada.
Dia ada untuk hidupku. Tetapi aku tak lagi ada dalam hidupnya.
Dia bagaikan cahaya bulan yang menyinari gelapnya malam. Dia bagaikan matahari yang menyinari dunia. Dia bagaikan bintang yang memberi hiasan dilangit. Dan dia adalah cahaya dengan sejuta harapan yang menghiasi hidupku.
Aku merindukan perhatian yang dia berikan padaku seperti dulu. Tidak seperti sekarang, perhatian itu pergi entah kemana.
Aku merindukan suaranya, walau aku tak pernah mendengar suaranya.
Aku merindukan senyumnya yang manis, walau aku tak pernah melihat senyumnya secara dekat.
Aku merindukan tawanya yang khas, walau aku tak pernah tertawa bersamanya.
Aku merindukan hangatnya kasih sayang yang dia berikan, walau aku tak akan pernah mendapatkannya.Walau aku tak akan pernah memilikinya. Walau aku tak akan pernah merasakan kasih sayang darinya.
Untuknya, yang membuatku bahagia dalam jarak satu meter..
With love,
Linda
Pernahkah kau rindukan aku?
Sama seperti saat kumerindukanmu
Namun hanya bayang semumu yang dapat mengobatinya
Pernahkah kau menyangiku?
Sama seperti aku menyayangimu hingga detik ini
Namun tak pernah ada balasan darimu
Pernahkah kau inginkanku?
Sama seperti ku inginkanmu tuk jadi bagian dari hidupku
Tak pernah terelakkan lagi
Bahwa ku merindukanmu, ku sayangimu, ku inginkanmu
Namun itu semua hanya impian semata
Yang tak akan pernah ku dapatkan
Mimpiku terlalu tinggi untuk dapatkanmu
Dan hal itu akan buatku jatuh menghancurkan hati ini
Hati yang sebelumnya kubuat hanya untukmu
Namun kau hancurkannya
Hingga ku tak sanggup lagi untuk menatanya
17/04/2011 21:32
With love,
Linda
Namun hanya bayang semumu yang dapat mengobatinya
Pernahkah kau menyangiku?
Sama seperti aku menyayangimu hingga detik ini
Namun tak pernah ada balasan darimu
Pernahkah kau inginkanku?
Sama seperti ku inginkanmu tuk jadi bagian dari hidupku
Tak pernah terelakkan lagi
Bahwa ku merindukanmu, ku sayangimu, ku inginkanmu
Namun itu semua hanya impian semata
Yang tak akan pernah ku dapatkan
Mimpiku terlalu tinggi untuk dapatkanmu
Dan hal itu akan buatku jatuh menghancurkan hati ini
Hati yang sebelumnya kubuat hanya untukmu
Namun kau hancurkannya
Hingga ku tak sanggup lagi untuk menatanya
17/04/2011 21:32
With love,
Linda
Langganan:
Postingan (Atom)